 |
Orang pendek, direka dengan AI berdasarkan deskripsi yang dibuat oleh Westenenk |
Makhluk Misterius di Belantara Sumatra
Apakah ada "orang pendek" di hutan Sumatra? Apakah benar ada makhluk "pendek" yang bukan jenis kera, dan yang lebih mendekati manusia?
Selama menjadi Residen Bengkulu (1915-1920), L.C. Westenenk telah mendengar cerita tentang orang pendek. Di rumah peristirahatannya di Kepahiang, ketika anjing-anjing kelelahan selama perburuan telah diistirahatkan dan orang-orang berkumpul, maka cerita-cerita pun muncul!
Atau, saat malam hari di beranda pasanggarahan yang remang-remang, atau di lapangan di depan, para pejabat administratif datang untuk memeriksa keadaan, terutama ketika roh jahat berbaris di langit setelah matahari terbenam dengan api merah darah "mencari anak-anak yang masih berkeliaran", segala cerita tentang hal-hal misterius di hutan belantara akan menemani malam yang sejuk.
Dan ketika kelelawar terakhir terbang dengan sayap malas mengejar cahaya matahari yang cepat memudar, ketika daun kelapa yang diam menonjol tajam di langit, dan jangkrik menyanyikan lagu melengking monoton mereka, maka suara para pencerita terdengar lebih tenang, dan imajinasi bekerja, dan para pemuda mendengarkan dengan napas tertahan kebijaksanaan orang tua, yang tahu cara menceritakannya dengan begitu lezat kepada orang Eropa.
Jadi mereka menceritakan kepada L.C. Westeneng tentang manusia misterius di gua, tentang anak-anak sungai di sungai, tentang kurcaci yang menggembalakan babi hutan, juga tentang orang hutan. Sedikit catatan: bahwa orang Indonesia percaya bahwa roh jahat mencari anak-anak yang masih berkeliaran setelah matahari terbenam, ada banyak gua di Sumatra yang dikatakan dihuni oleh manusia misterius, dan juga ada banyak cerita tentang kurcaci yang menggembalakan babi hutan di hutan Sumatra.
Legenda orang pendek telah ada selama berabad-abad di Sumatra. Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung keberadaan mereka, tetapi banyak orang Indonesia percaya bahwa mereka nyata. Orang pendek sering digambarkan sebagai makhluk kecil, berbulu, dan berekor. Mereka dikatakan hidup di hutan belantara Sumatra dan tinggal di gua. Orang pendek sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan supernatural. Beberapa orang percaya bahwa mereka adalah makhluk roh, sementara yang lain percaya bahwa mereka adalah keturunan dari manusia purba.
Westenenk: Orang Pendek di Hutan Sumatera
Orang pendek juga dikenal sebagai orang hutan, orang kecil, atau orang kerdil. Mereka dikatakan memiliki tinggi sekitar 1,2 meter, kulit gelap, rambut panjang dan tebal, dan ekor pendek. Orang pendek dikatakan hidup di hutan belantara, di gua, dan di pohon. Mereka dikatakan makan buah-buahan, sayuran, dan daging. Orang pendek juga dikatakan memiliki kemampuan untuk menghilang dan berlari sangat cepat.
Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung keberadaan orang pendek. Namun, banyak orang Indonesia percaya bahwa mereka nyata. Ada banyak cerita dan legenda tentang orang pendek, dan beberapa orang bahkan mengklaim telah melihat mereka sendiri.
Kesaksian Para Saksi Mata
Dari Tuan v.H, saya menerima cerita, bahwa ada seorang "anak laki-laki Padang" yang bekerja untuk Tuan v. H., pada suatu hari berjalan dengan beberapa kuli di hutan di sepanjang Pegunungan Barisan dekat Lubuk Selasih, Kerinci, ketika dia tiba-tiba melihat makhluk besar, pendek kaki, yang berjalan seperti manusia dan akan menyeberangi jalur pengawas; dia berbulu lebat, dan bukan orang utan, tetapi wajahnya tidak mirip dengan wajah manusia biasa; dia menatap manusia dengan suara pelan, serius, tidak jahat, dan kemudian pergi, berjalan dengan tenang; para kuli berlari lebih keras lagi, ke arah lain!
Pada tahun 1916, saya berbicara dengan seorang naturalis bernama Jacobson tentang masalah ini. Dari Jacobson, saya semakin yakin, bahwa ada sedikit ruang untuk untuk memikirkan sesuau yang terjadi di kaki Gunung Kerinci dan Gunung Kaba. Hasil diskusi ini, Jacobson di kemudian hari memberanikan diri untuk mempublikasikan catatan tetang orang pendek. Setahun kemudian saya mendapatkan materi penting baru, kali ini dari sumber yang sama dapat diandalkan seperti Jacobson.
Tuan Oosthingh, administrator perusahaan kopi Sindang Dataran, melengkapi cerita saya "orang pandak" dengan yang berikut:
Akhir Juni 1917, dia tersesat dalam perjalanan melalui hutan di kaki timur Gunung Kabah, antara sungai Aier Kernbang dan Aier Roeso. Setelah mengembara selama berjam-jam di hutan yang sangat lebat, dia melihat, sekitar pukul 14.30, seseorang duduk di tanah, dalam posisi seolah-olah dia membuat api.
Tuan O. sangat senang akhirnya melihat seseorang, kepada siapa dia bisa bertanya arah ke Dataran, tetapi sebelum dia memanggilnya, dia terkejut oleh apa yang dia lihat.
Tuan O melihat sosok itu memiliki rambut pendek dengan leher seperti kulit yangan sangat kotor dan terlihat aneh. Tubuhnya selebar penduduk asli rata-rata, memiliki bahu persegi yang kokoh, tidak menggantung, warna kulitnya tidak cokelat tetapi seperti tanah hitam.
Dia memiliki kepala persegi panjang, dengan rahang yang menonjol, dan hidung yang besar, dengan bagian atas yang datar, mulutnya lebar, dengan gigi yang besar, bibirnya tebal, dan telinganya besar dan melengkung. Matanya sangat kecil dan gelap, dan rambutnya, yang sangat pendek, berwarna cokelat kemerahan.
Penutup tubuh yang dipakai sosok itu berupa lembaran tipis yang terbuat dari daun palem kering, dan dia membawa tongkat panjang di tangannya. Dia melihat tuan O dengan matanya yang kecil dan gelap. Dan Tuan O melihat sesuatu yang aneh di wajahnya, sesuatu yang membuat Tuan O ketakutan. Tuan O tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tetapi dia merasa seperti pingsan dan tidak bisa bergerak. Sosok itu melihatnya selama beberapa detik, sebelum kemudian dia menghilang ke dalam hutan. Tuan O tidak pernah melihatnya lagi, tetapi tidak akan pernah melupakan pengalaman itu.
Tuan O menyadari, bahwa itu tak mungkin manusia. Makhluk itu berjalan dengan sangat tenang, tanpa tergesa-gesa, mengambil beberapa langkah, dan kemudian meraih pohon kecil dengan lengan yang sangat panjang, yang hampir patah di bawah beratnya. Itu memanjat pohon dengan tenang dan tenang, tanpa membuat suara, meraih ke kiri dan ke kanan dengan pukulan raksasa.
Tuan Oostingh adalah orang yang dapat dipercaya, dan saya yakin bahwa ceritanya benar. Saya tidak tahu apa makhluk yang dilihatnya, tetapi saya yakin itu bukan orang utan. Mungkin itu adalah spesies manusia yang belum dikenal, atau mungkin itu adalah makhluk yang berbeda sama sekali.
Kesan utama saya, dan masih sekarang, adalah: apa makhluk besar yang konyol ini. Itu jelas bukan orang utan, saya baru saja melihat kera raksasa di Kebun Binatang Artis. Itu tampak lebih seperti siamang raksasa, tetapi siamang memiliki rambut panjang, dan makhluk ini memiliki rambut pendek tanpa keraguan. Saya tidak melihat wajahnya, karena dia tidak memperhatikan saya sama sekali.
Apakah dia tidak melihat siamang? Seekor siamang hitam kuno yang "tersisa"? Dan apakah "orang pandak" bukan apa yang para penyendiri adalah di antara gajah?
Fakta atau Mitos
Meskipun banyak kesaksian mengenai Orang Pendek, tidak ada bukti ilmiah yang bisa mengonfirmasi keberadaan mereka. Beberapa ahli berpendapat bahwa makhluk ini mungkin adalah orang utan atau siamang hitam yang tersisa dari spesies kuno. Namun, perbedaan bentuk tubuh dan perilaku makhluk ini tetap menjadi misteri.
Para peneliti juga berspekulasi bahwa Orang Pendek mungkin merupakan spesies manusia purba yang belum terdokumentasi, seperti Homo floresiensis yang ditemukan di Pulau Flores. Namun, hingga saat ini, belum ada penemuan fosil yang dapat mendukung teori ini.
Legenda Orang Pendek telah hidup di Sumatra selama berabad-abad. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaannya, banyak masyarakat setempat tetap percaya pada cerita turun-temurun tentang makhluk ini. Apakah Orang Pendek benar-benar ada, atau hanya hasil dari imajinasi dan mitos? Hingga bukti nyata ditemukan, kisah ini tetap menjadi salah satu misteri terbesar di Sumatra.
Benkulen, 5 Mei 1918.
L. C. WESTENENK.
Post a Comment for "WESTENENK: ORANG PENDEK DI HUTAN SUMATERA, 1918"
Semua komentar mengandung kata-kata tidak pantas, pornografi, undangan perjudian, ujaran kebencian dan berpotensi rasial, akan kami hapus